Senin, 02 November 2009

SOEMPAH PEMOEDA..HA,,HA,,HA,,



Eitszzz,,jangan maen-maen sama hari Sumpah pemuda nee.Jangan biarkan “dia” berlalu begitu saja!...Qita-qt aja yang mengaku sebagai poetra-poetri Indonesia yang berdomisili di SMAPin memperingti hari ini, hari apa??? Ya hari Sumpah pemuda laaaa..Dengan mengadakan lomba-lomba yang mendidik, ada cerdas cermat antar kecamatan se-Kab. Kuansing,,cieee!!..,ada lomba kolaborasi puisi antar kelas,,pokoknya seru dan pastinya sangat amat bermanfaat deE.
Tapi kita juga perlu tahu dan mengingat kembali, apa ajah sih yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini,,?? Yuxx, simak informasi selanjutnya………..
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928.
Sumpah Pemuda merupakan sumpah setia hasil rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia atau dikenal dengan Kongres Pemuda II, dibacakan pada 28 Oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda".
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.
Namun hal yang disayangkan adalah generasi muda Indonesia banyak yang tidak mengerti makna dari sumpah pemuda. Bahkan sebagian generasi masa kini tak hafal dengan poin-poin sumpah pemuda yang lahir dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928. Dalam salah satu berita televisi misalnya. Mulut seorang seolah menjadi kaku saat ditanya butir-butir sumpah pemuda. Bahkan ada yang langsung menjawab ‘tidak tahu’.
Bila dahulu para pemuda di Indonesia berkumpul untuk bersatu melawan penjajahan. Saat ini musuh kita lebih pada keterbelakangan, ketertinggalan. Kemunduran, peredaran narkoba di kalangan remaja dan lain sebagainya.
pada saat ini pemuda harus mampu mengambil peran yang signifikan dalam merespon berbagai persoalan yang tengah dihadapi oleh bangsa ini. Untuk itu pemuda Indonesia haruslah memiliki akhlak mulia, sehat, cerdas, terampil berprestasi dan berdaya saing serta memiliki komitmen untuk memajukan bangsa. Komitmen untuk berbakti dan berbuat yang terbaik untuk kejayaan bangsa dan negara yang merupaka manifestasi dari hakekat, semangat dan jiwa pemuda, jiwa sumpah pemuda. Melalui peringatan hari sumpah pemuda tahun ini, mari kita semua berharap para pemuda-pemudi dan mahasiswa agar terus dapat menjaga hal-hal yang positif dan terus mengembangkannya sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam gerak langkah pembangunan.
Jadi pemuda tidak hanya menjadi pemuja sejarah lampau, namun juga mampu menjadi pelanjut sejarah bangsa.
“Hayo000,,teTaP sEmaNgaT,!!! Para PEMOEDA PEMOEDI Tanah air…”

0 komentar:

Posting Komentar